Ndadi / Kesurupan dalam pentas jaranan
Ndadi atau dalam kata lain di sebut kesurupan adalah keadaan seseorang yang
tidak sadar akan pribadinya atau bahkan perilakunya. ndadi bisa terjadi karna
rasa menyukai sesuatu hal yang berlebihan (kesengsem) atau karena di anggap
kerasukan ruh halus.
Peristiwa ndadi paling sering kita lihat dalam pentas seni
jaranan, karna seni jaranan selalu di awali dengan dengan prosesi spiritual yang
identik dengan mistis. Misalnya melakukan pembukaan dengan do’a, di mana
property do’a di lengkapi dengan sesaji, kembang, serta pembakaran kemenyan atau
dupa.
Fenomena ndadi atau kesurupan dalam pentas seni jaranan sering kita
saksikan dan bahkan menjadi identik seni jaranan yang menimbulkan pro kontra di
berbagai kalangan masyarakat. Untuk sebagian golongan yang religius, ndadi
merupakan hal yang di haramkan karna di anggap bersekutu dengan mahkluk halus,
tetapi untuk golongan yang lain menganggap hal tersebut sebagai hal yang tidak
terlalu penting di permasalahkan karna itu sebatas hiburan. Lain lagi pandangan
dari para pelaku seni itu sendiri atau para budayawan, sebagian berpendapat
ndadi adalah tuntutan peran yang harus di lakukan untuk memuaskan penonton dalam
pementasan, karna jaranan tidak sebatas seni tari atau seni solah, tapi seni
jaranan identik dengan atraksi di mana pemain seni tertuntut untuk totalitas,
sehingga dalam peranya saat pentas pelaku seni selain melakukan pembukaan pentas
dengan ritual yang di anggap mistis namun kerap kali harus berakting untuk
ndadi.
Dalam keadaan ndadi pemain jaranan biasanya melakukan berbagai atraksi,
seperti memakan kembang, dupa, beling, mengupas kelapa dengan mulut, memakan
ayam hidup-hidup dan lain-lain.untuk pemain jaranan akan di anggap ampuh
bilamana dapat benar-benar ndadi, untuk ndadi sendiri mereka biasanya memang
memiliki ajian atau semacam rapalan untuk mengundang mahkluk halus, namun ada
kalanya mereka ndadi secara tiba-tiba saat mereka melakukan pentas seni. PUTRA
JINGGA
Komentar
Posting Komentar